Ada banyak strategi yang diterapkan pada proses selama
bertahun-tahun sejak gerakan kualitas dimulai. Sebagian besar dari model
tersebut didasarkan pada langkah-langkah yang diperkenalkan oleh W. Edwards
Deming, yaitu Plan – Do – Check – Action, atau PDCA menggambarkan logika
dasar dari perbaikan proses berbasis data.
Selain itu terdapat juga beberapa model struktur dalam
peningkatan kualitas Six Sigma. Salah satu yang paling banyak dipakai adalah
model D-M-A-I-C (Define-Measure-Analyze-Improve-Control). Ada banyak variasi
yang dapat digunakan sesuai keinginan perusahaan sendiri yang dianggap cocok
seperti IDOV (Identify-Design-Optimize-Validate). Sedangkan pada GE,
diterapkan model M-A-I-C. DMAIC adalah
proses untuk peningkatan terus menerus menuju target Six Sigma. Proses
closed-loop ini menghilangkan langkah-langkah proses yang tidak produktif,
sering berfokus pada pengukuran-pengukuran baru, dan menerapkan teknologi untuk
peningkatan kualitas menuju target Six Sigma.
Adapun langkah-langkah operasional DMAIC adalah sebagai berikut:
1.
Define (D)
Merupakan langkah operasional pertama dalam program
peningkatan kualitas Six Sigma. Pada tahap ini kita perlu mendefinisikan
beberapa hal yang terkait dengan:
a.
Kriteria pemilihan proyek Six
Sigma.
b.
Peran dan tanggung jawab dari
orang-orang yang akan terlibat dalam proyek Six Sigma.
c.
Kebutuhan pelatihan untuk
orang-orang yang terlibat dalam proyek Six Sigma.
d.
Proses-proses kunci dalam
proyek Six Sigma beserta pelanggannya.
e.
Kebutuhan spesifik dari
pelanggan.
f.
Persyaratan tujuan proyek Six
Sigma.
2.
Measure (M)
Merupakan langkah operasional kedua dalam program
peningkatan kualitas Six Sigma. Terdapat tiga hal pokok yang harus
dilakukan dalam tahap Measure (M) yaitu:
a.
Memilih atau menentukan
karakteristik kualitas (CTQ) kunci yang berhubungan langsung dengan kebutuhan
spesifik dari pelanggan.
b.
Mengembangkan suatu rencana
pengumpulan data melalui pengukuran yang dapat dilakukan pada tingkat proses, output,
dan outcome.
c.
Mengukur kinerja sekarang (current
performance) pada tingkat proses, output, dan outcome untuk ditetapkan
sebagai baseline kinerja (performance baseline) pada awal proyek Six
Sigma.
3.
Analyze (A)
Merupakan langkah operasional ketiga dalam program
peningkatan kualitas Six Sigma. Pada tahap ini kita perlu melakukan
beberapa hal berikut:
a.
Menentukan stabilitas (stability)
dan kapabilitas/kemampuan (capability) dari proses.
b.
Menetapkan target-target
kinerja dari karakteristik kunci (CTQ) yang akan ditingkatkan dalam proyek Six
Sigma.
c.
Mengidentifikasi sumber-sumber
dan akar penyebab kegagalan atau kecacatan.
d.
Mengkonversikan banyak
kegagalan ke dalam biaya kegagalan kualitas (cost of poor quality).
4.
Improve (I)
Merupakan langkah operasional keempat dalam program
peningkatan kualitas Six Sigma. Pada tahap ini kita menetapkan suatu
rencana tindakan (action plan) untuk melaksanakan peningkatan kualitas Six
Sigma. Pada dasarnya rencana-rencana tindakan (action plan) akan
mendeskripsikan tentang alokasi sumber-sumber daya serta prioritas dan
alternatif yang dilakukan dalam implementasi dari rencana itu. Dalam tahap ini tim peningkatan kualitas Six
Sigma dapat menggunakan metoda 5W+2H dalam pengembangan rencana tindakan.
5W+2H adalah what (apa), why (mengapa), where (dimana), when
(bilamana), who (siapa), how (bagaimana), dan how much
(berapa). Selain metode 5W+2H juga dapat digunakan metode FMEA (Failure Modes
and Effects Analysis) dalam mengidentifikasi sumber-sumber dan akar penyebab
masalah kualitas sekaligus memonitor efektifitas dari rencana tindakan yang
dilakukan sepanjang waktu.
5.
Control (C)
Merupakan tahap operasional terakhir dalam program
peningkatan kualitas Six Sigma. Pada tahap ini hasil-hasil peningkatan
kualitas didokumentasikan dan disebarluaskan, praktek-praktek terbaik yang
sukses dalam meningkatkan proses distandarisasikan dan disebarluaskan,
prosedur-prosedur didokumentasikan dan dijadikan pedoman kerja standar, serta
kepemilikan atau tanggung jawab ditransfer dari tim Six Sigma kepada pemilik
atau penanggung jawab proses, yang berarti proyek Six Sigma berakhir
pada tahap ini.
No comments:
Post a Comment